Pos

Minum teh setelah makan sudah menjadi kebiasaan kita sehari-hari. Bahkan, tidak lengkap rasanya bila makan tanpa teh. Namun, apakah kalian tahu bahwa teh mengandung senyawa tertentu yang dapat mengganggu kerja usus ?
Sejarah Teh dan Macam-macamnya
Teh dengan nama ilmiah Camellia sinensis berasal dari Tiongkok. Kemudian, teh sampai ke indoneisa diibawa oleh Andreas Cleyer pada tahun 1664 dan ditanaman dalam skala besar di kebun Percobaan Cisurupan, Jawa Barat. Teh berdasarkan tingkat oksidasinya dikelompokkan menjadi empat yaitu, teh putih, teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. (1) Teh putih dibuat dari pucuk daun yang tidak teroksidasi. (2) Teh hijau dibuat dari pucuk daun yang mengalami proses oksidasi secara minimal dan dihentikan dengan proses pemanasan.
(3) Teh olong yaitu daun teh yang dibuat dengan cara mengoksidasi dengan kadar oksidasi antara teh hijau dan teh hitam. (4) Teh hitam adalah daun teh yang dioksidasi secara penuh (hampir 100%) sekitar dua minggu hingga satu bulan.
Setelah mengetahui berbagai jenis teh, selanjutnya kita bahas pengaruh teh terhadap aktivitas enzim di dalam pencernaan. Enzim pencernaan berfungsi untuk membantu proses pencernaan dalam tubuh. Untuk memahaminya, kita perlu paham tentang proses pencernaan terlebih dahulu. Selanjutnya, kita bahas pengaruh teh terhadap proses pencernaan baik pada pada kondisi sehat atau pada penyakit, khususnya diabetes.
Proses Pencernaan Karbohidrat
Makanan yang kita konsumsi seperti nasi mengandung karbohidrat kompleks. Karbohidrat di dalam mulut akan dipecah oleh enzim alfa-amilase menjadi disakarida atau oligosakarida. Setelah itu, keduanya akan ditelan dan melewati kerongkongan, lambung, dan usus. Di usus halus (intestinum), disakarida atau oligosakarida selanjutnya akan dipecah oleh enzim alfa-glukosidase menjadi monosakarida yaitu glukosa.
Glukosa akan diserap (absorbsi) oleh usus halus dan kemudian masuk ke pembuluh darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Dari penjelasan singkat ini, ada dua enzim kunci dalam pencernaan karbohidrat yaitu enzim alfa-amilase dan alfa-glukosidase. Tanpa kedua enzim tersebut, karbohidrat komplek tidak dapat diserap oleh tubuh.
Pengaruh Teh pada Orang Sehat
Berdasarkan hasil penelitian, seluruh jenis esktrak teh dapat menghambat kerja dua enzim kunci tersebut. Berdasarkan penelitian Jungbae Oh dkk (2015), teh mampu menghambat kerja enzim glukosidase dan alfa-amilase yang menganggu proses pencernaan karbohidrat. Daya hambat tertinggi ditunjukkan secara berurutan oleh teh hitam, teh oolong, dan teh hijau.
Menurut hasil penelitian Satoh dkk (2015) dari Hokkaido Pharmaceutical University School of Pharmacy mengungkapkan bahwa ekstrak teh mengandung senyawa phloretin dan phloridzin yang menganggu masuknya glukosa ke dalam usus. Pada orang sehat, konsumsi teh dengan jumlah yg berlebihan dapat menggangu penyerapan glukosa ke usus. Namun, penghambatan masuknya glukosa ke dalam usus ini bermanfaat bagi seseorang yang sedang menjalankan program diet atau penderita diabetes.
Pengaruh Teh pada Penderita Diabetes
Pada orang sehat, meminum teh dapat menggangu penyerapan glukosa, namun justru pada penderita diabetes sangat bermanfaat. Mengapa? Karena penderita diabetes terjadi gangguan penyerapan glukosa oleh tubuh yang menyebabkan kadar glukosa yang tinggi di dalam darah.
Kadar glukosa tinggi ini dapat memperburuk penyakit diabetes yang dapat menstimulasi komplikasi. Oleh karena itu, minum teh sebelum atau bersamaan dengan mengkonsumsi karbohidrat dapat menghambat kerja enzim alfa-glukosidase dan alfa-amilase yang menyebabkan penyerapan glukosa terganggu dan kenaikan kadar glukosa darah dapat dicegah. Oleh karena itu, minum bermanfaat bagi penderita diabetes untuk mencegah naiknya kadar glukosa dalam darah.
(Mahasiswa Sekolah Pascasarjana IPB & Mudir Ma’had Jawi)