Doa Minum Air Zam-zam, Dibaca Agar Mendapat Berkah

Sumber gambar: Detik.com

Air adalah kebutuhan yang sangat penting dalam menjalankan berbagai fungsi fisiologis dalam tubuh manusia. Manusia dapat bertahan hidup tanpa makanan selama sebulan, tapi mereka dapat bertahan hidup tanpa air hanya selama tujuh hari. Bumi memiliki ketersediaan air yang sangat besar, tetapi air minum segar langka. Hanya 2,8% dari total air di bumi adalah air tawar; sisanya adalah air asin yang sulit digunakan. Meskipun sumber air dunia terbatas, ada sumber air bernama Zamzam yang menyediakan air bagi miliaran orang.

Air Zamzam telah menjadi bagian integral dari sejarah, budaya, dan spiritualitas Islam sejak zaman Nabi Ibrahim as dan putranya, Nabi Ismail as. Mengalir di dalam Masjidil Haram, di kota suci Makkah, Saudi Arabia, air ini memiliki makna yang mendalam bagi jutaan orang Muslim di seluruh dunia. Air Zamzam bukan hanya sekadar air minum biasa, namun dianggap sebagai karunia yang istimewa dan barokah.

Asal-usul air Zamzam terkait dengan kisah yang menginspirasi. Semua dimulai ketika Nabi Ibrahim menerima mandat dari Allah swt untuk mengasingkan istrinya, Hajar dan sang bayi, Nabi Ismail. Berbekal tekad yang kuat, ketiganya bertolak dari Palestina menuju Ka’bah, menembus pada pasir dan teriknya matahari yang begitu menyengat.

Dalam keputusasaan dan kehausan, Hajar melarikan diri ke Bukit Marwah dengan harapan menemukan bantuan. Namun, dia tidak menemukan apa pun di sana, meskipun dia mencoba sebanyak tujuh kali. Kisah ini kelak menjadi salah satu rukun haji yang disebut Sa’i. Singkat cerita, Hajar mendengar suara gemercik air. Awalnya, dia mengira itu hanya ilusi, tapi kemudian dia melihat sumber suara dan melihat malaikat yang menggunakan sayapnya mengorek tanah di sebelah Ismail, dan air pun muncul. Hajar pun menghampiri sumber air itu dengan gembira dan mengumpulkannya, “Zammî Zammî! (berkumpullah-berkumpullah!),”. Sejak saat itu sumber air tersebut dinamakan Zamzam. (Ibnu Katsir, Qashashul Ambiyâ’, 2018: 109-110)

Air zamzam memiliki keistimewaan dan kemuliaan yang tidak dimiliki air-air lainnya. Saking istimewanya, malaikat Jibril bahkan menggunakan air zamzam untuk membersihkan dada Nabi Muhammad. Menurut buku Air Zamzam Mukjizat yang Masih Terjaga karya Said Bakdasy (2015), malaikat Jibril membelah dada Nabi Muhammad dan membersihkannya dengan air zamzam sebanyak empat kali.

Pertama, ketika Nabi Muhammad berusia empat tahun dan tinggal bersama ibu susunya, Sayyidah Halimah as-Sa’diyah di kampung Bani Sa’d

Kedua, pada usia 10 tahun, menjelang masa taklif (mukallaf). Malaikat Jibril membersihkan hati Nabi Muhammad dengan air zamzam agar tidak terpengaruh oleh hal-hal yang bisa membuat seorang pemuda cacat.

Ketiga, saat Jibril as. membawa wahyu pengangkatan Nabi atau saat Nabi Muhammad berusia 40 tahun, Hikmah dari pembelahan dada ini adalah agar Nabi Muhammad dapat menerima wahyu dengan hati yang kuat, suci, dan diridhai.

Keempat, pada peristiwa Isra Mi’raj, sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, malaikat Jibril as. kembali membelah dada Nabi Muhammad dan membersihkan hatinya sebelum perjalanan Mi’raj.

Baca Juga: Haji Mabrur: Kenali Makna dan Ciri-Cirinya

Air Zamzam memiliki keistimewaan yang membedakannya dari air biasa. Hasil review kajian Khalid et al. (2014) yang berjudul Mineral Composition and Health Functionality of Zamzam Water: A Review menunjukkan bahwa dibandingkan 2 sumur terdekat dengan sumur zamzam yaitu sumur Dawoodiyah dan Musfalah, sumur zamzam memiliki Total Padatan Terlarut yang lebih rendah. Artinya, air zamzam memiliki air yang lebih jernih.

Analisis kimiawi juga menunjukkan bahwa air zamzam memiliki kandungan mineral yang unik dan jumlah yang luar biasa. Hasil penelitian menunjukkan adanya 34 unsur dalam air Zamzam, dengan konsentrasi kalsium, magnesium , natrium, dan klorida yang lebih tinggi dibandingkan dengan air alami. Jumlah unsur-unsur seperti antimon (Sb), berilium (Be), bismut (Bi), bromin (Br), kobalt (Co), yodium (I), dan molibdenum (Mo) hanya berada di bawah 0,01 ppm. Kromium (Cr), mangan (Mn), dan titanium (Ti) hanya terdeteksi dalam jumlah yang sangat sedikit. Penting untuk dicatat bahwa jumlah empat unsur beracun – arsenik (As), kadmium (Cd), timbal (Pb), dan selenium (Se) – dalam air Zamzam jauh di bawah batas bahaya untuk dikonsumsi manusia. Selain itu, air Zamzam juga memiliki konduktivitas listrik yang lebih tinggi daripada air kemasan.

Kajian ilmiah yang dilakukan oleh El-Maliky et al. (2021) dalam jurnal Biomedicine & Pharmacotherapy juga menunjukkan bahwa Air Zamzam memberikan dampak anti-diabetes dan renoprotektif pada tikus Diabetes Nefropati (DN). Hal ini ditunjukkan dengan kadar glukosa darah yang normal, MAP, HR, tes fungsi ginjal (urea, kreatinin, albumin), histopatologi, dan imunohistokimia caspase 3. Efek renoprotektif air Zamzam mungkin disebabkan oleh aktivitas hipoglikemik, pelepasan insulin, antioksidan, antiinflamasi, dan anti-apoptosis. Oleh karena itu, air Zamzam dapat menjadi bagian dari regimen nutrisi anti-diabetes untuk mencapai efek renoprotektif terhadap DN. Namun, diperlukan lebih banyak uji klinis pada individu sehat dan yang menderita penyakit untuk membuktikan keamanannya.

Namun, jauh sebelum ada penelitian-penelitian itu, Nabi Muhammad saw. sudah menjelaskan keistimewaan dan khasiat air zamzam. Pada sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas, Nabi Muhammad saw. bersabda: Air yang paling baik di muka bumi adalah air zamzam. Ia dapat menjadi makanan yang mengenyangkan dan obat yang menyembuhkan penyakit.

Bagi umat Muslim, air ini memiliki nilai spiritual yang mendalam. Banyak orang Muslim dari seluruh dunia mengambil air Zamzam sebagai hadiah atau meminumnya saat mereka pergi umrah atau haji. Air ini juga dianggap sebagai salah satu bentuk doa yang diterima oleh Allah dan banyak orang yang mendoakan kebaikan dan kesembuhan saat meminumnya. Ada pula yang meyakini dengan meminum air zamzam maka akan mendapatkan kemudahan dalam menghafal, terutama materi pelajaran atau Al-Qur’an. Maka tidak heran jika umat Islam memiliki keinginan yang tinggi untuk meminum air zamzam. Wallahu ‘alam.

Sumber : NU Online

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *