Bulan Syaban merupakan salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Dalam bulan ini, terdapat banyak keistimewaan khususnya pada malam ke-15 yang pada tahun ini jatuh pada hari Rabu, 8 Maret 2023. Malam Nifsu Syaban menjadi istimewa karena diyakini bahwa Allah SWT akan menghapuskan dosa mereka-mereka yang memohon pengampunan. Pernyataan tersebut berdasarkan hadist dalam Shahih Ibnu Hibban yang berbunyi:
يَطْلُعُ اللَّهُ إِلَى خَلْقِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: “Artinya, “Allah SWT memperhatikan makhluk-Nya pada malam nisfu Sya’ban dan mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang kafir dan orang yang bermusuhan.”
Hadist lain mengenai keutamaan malam Nifsu Syaban diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman yang berbunyi:
“Apabila tiba malam Nisfu Sya’ban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya” (HR al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman).
Meskipun sebagian ulama menilai hadist mengenai keutamaan malam Nifsu Syaban tersebut sebagai hadist dhaif, akan tetapi kedhaifan tersebut tidak sampai pelarangan. Karena mayoritas ulama membolehkan pengamalan hadits dhaif untuk fadhail a’mal. Bahkan Imam Syihabuddin Ahmad al-Burullusi al-Mishri menjelaskan bahwa menghidupkan malam Nifsu Syaban hukumnya Sunnah, sama seperti menghidupkan malam hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Hal tersebut tertulis dalam kitab beliau yang berjudul Qalyubi wa ‘Umairah (Mahalli).
Berikut merupakan lima amalan utama yang dilakukan pada malam Nifsu Syaban:
Amalan yang pertama yaitu membaca Surat Yasin
Membaca Surat Yasin sebanyak 3 kali. Pembacaan yang pertama diniatkan untuk memohon agar dipanjangkan umurnya dalam kondisi taat dan patuh kepada Allah SWt. Pembacaan kedua diniatkan untuk memohon menolak bala seumur hidup, dan pembacaan yang ketiga diniatkan unuk meminta kecukupan selama hidup di dunia.
Kedua, memperbanyak doa
Pada malam Nifsu Syaban, kita dianjurkan untuk memperbanyak sebagaimana tertuang dalam hadist yang diriwayatkan Abu Bakar ash-Shidiq sebagaimana berikut:
ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء
Artinya: “(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).
Ketiga yaitu memperbanyak istighfar
Berkesinambungan dengan hadist di atas, maka kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak istighfar.
Keempat, memperbanyak syahadat
Kita dianjurkan untuk banyak membaca kalimat-kalimat mulia pada malam Nifsu Syaban. Salah satunya yaitu memperbanyak membaca syahadat. Hal ini berdasarkan anjuran dari Sayid Muhammad bin Alawi yang mana beliau mengatakan bahwa:
“Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”
Kelima, membaca doa Syekh Abdul Qadir al-Jilani
Sebagai penutup rangkaian amalan pada malam Nifsu Syaba, kita dianjurkan untuk membaca doa yang dipanjatkan oleh Syekh Abdul Qadir al-Jilani sebagaimana berikut ini:
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ، مَصَابِيْحِ الْحِكْمَةِ وَمَوَالِيْ النِّعْمَةِ، وَمَعَادِنِ الْعِصْمَةِ، وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ. وَلَا تَأْخُذْنِيْ عَلَى غِرَّةٍ وَلَا عَلَى غَفْلَةٍ، وَلَا تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً، وَارْضَ عَنِّيْ، فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ، وَأَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ، اللهم اغْفِرْ لِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ، وَأَعْطِنِيْ مَا لَا يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الْوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ، اَلْبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ، فَأَعْطِنِي السَّعَةَ وَالدَّعَةَ، وَالْأَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَالْمُعَافَاةَ، وَالتَّقْوَى، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ، وَعَلَى أَوْلِيَائِيْ فِيْكَ، وَأَعْطِنِي الْيُسْرَ، وَلَا تَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ، وَأَعِمَّ بِذَلِكَ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَإِخْوَانِيْ فِيْكَ، وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
Artinya, “Ya Allah limpahkan rahmat ta’dhim-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, tuan-tuan nikmat, sumber-sumber penjagaan. Jagalah aku dari segala keburukan lantaran mereka, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian, janganlah engkau jadikan akhir urusanku suatu kerugian dan penyesalan, ridhailah aku, sesungguhnya ampunanMu untuk orang-orang zhalim dan aku termasuk dari mereka, ya Allah ampunilah bagiku dosa yang tidak merugikanMu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepadaMu, sesungguhnya rahmat-Mu luas, hikmah-Mu indah, berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketakwaan. Tuangkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karena-Mu, berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan, liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anaku, saudar-saudaraku karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum muslimin muslimat, serta kaum mukiminin dan mukminat.” (Syekh Abdul Qadir al-Jilani, Ghunyah al-Thalibin, juz 3, hal. 249)
Sumber: jabar.nu.or.id
Trackbacks & Pingbacks
[…] Baca juga: Lima Amalan Malam Nifsu Syaban yang Wajib Kamu Ketahui (mahadjawi.com) […]
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!